Jenius atau Genius adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual / IQ yang tinggi dan seringkali dengan pemikirannya mereka menghasilkan suatu karya yang kreatif dan orisinal yang bahkan tidak terpikirkan sedikitpun oleh kebanyakan orang.
Memang ada banyak versi yang menjelaskan mengenai tingkat atau level IQ (Intellegence Quotient) orang sehingga layak menyandang predikat jenius. Namun tahukah anda bahwa ada beberapa tanda-tanda atau ciri orang jenius yang bisa kita lihat pada diri orang lain, atau pada diri kita sendiri.
Inilah tanda atau ciri orang jenius yang telah saya rangkum dari berbagai sumber :
Memang ada banyak versi yang menjelaskan mengenai tingkat atau level IQ (Intellegence Quotient) orang sehingga layak menyandang predikat jenius. Namun tahukah anda bahwa ada beberapa tanda-tanda atau ciri orang jenius yang bisa kita lihat pada diri orang lain, atau pada diri kita sendiri.
Inilah tanda atau ciri orang jenius yang telah saya rangkum dari berbagai sumber :
- Mudah dan cepat menangkap apa yang dibicarakan orang meskipun seolah tidak memperhatikan pembicara (Lebih fokus pada auditory dibanding visualisasi). Cukup beberapa kata kunci yang didengar di awal, seorang jenius sudah mampu memahami seluruh isi materi yang disampaikan orang lain tanpa perlu memperhatikan sampai akhir.
- Memiliki kemampuan mengingat dan menghafal yang luar biasa. Seorang jenius dapat menghafal dengan cepat sesuatu yang dilihat dan didengar. Contohnya menghafal nomor telepon teman.
- Dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama pada hal-hal yang diminatinya.
- Sangat mudah bosan dengan rutinitas atau kegiatan yang tidak diminati.Seorang jenius mudah bosan dengan sesuatu yang sudah pernah dikerjakan atau dikenali.
- Tertarik pada hal-hal yang ekstrem. Seorang jenius juga tertarik dengan hal-hal berbau misteri, fantasi, spiritual, magic, mistik dan fiksi (misal UFO, misteri atau dunia Hantu, dsb).
- Cenderung melanggar aturan. Seorang jenius lebih suka melakukan hal dengan caranya sendiri dengan berperilaku tidak mengikuti kebiasaan lazim.
- Pemikiran orisinil. Seseorang yang jenius mulai dengan pemikiran yang terbuka, teratur, mengambil perspektif-perspektif baru, mampu menguraikan masalah dan menyatukannya kembali dengan cara yang lebih baik.
- Mensederhanakan perkara/ problem yang rumit.
- Lebih suka bergaul dengan yang lebih tua / dewasa, karena merasa lebih cocok, dengan bahasa dan bahan perbincangan yang belum banyak dipahami anak seusianya.
- Suka berfantasi, berinovasi dan membuat sesuatu/ penemuan baru yang belum dipikirkan orang sebelumnya.
- Dapat menyelesaikan puzzle yang rumit (semisal Sudoku, rubic atau complex games lainnya) atau soal yang bersifat matematis/angka2 dan mengutamakan logika, dalam waktu yang singkat.
- Konvensional dalam hal berbusana. Seorang jenius tidak terlalu memikirkan penampilan.(Lihat Albert Einstein :D).
- Punya rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat banyak akal. Seorang jenius dapat memecahkan masalah yang bahkan belum pernah dihadapinya dengan cepat karena punya banyak ide untuk mendapat solusinya.
- Suka tantangan dan cakap dalam hitung-hitungan (Matematika).
Sebagai tambahan, Selain disebut diatas ada lagi ciri-ciri orang jenius yaitu :
- Pemikiran Original. Seorang yang jenius mulai dengan pemikiran yang terbuka, teratur, mengambil perspektif-perspektif baru, mampu menguraikan masalah dan menyatukannya kembali dengan cara yang lebih baik. Banyak ide hebat telah ditolak karena mereka tidak cocok dengan pemikiran yang konvensional, dan dianggap tidak praktis atau "lebih maju dari zaman mereka".
- Pemikiran Kreatif. Seorang jenius selalu terbuka kepada setiap kemungkinan, mencoba untuk memecahkan masalah dengan hipotesis, mempunyai mental yang bagus, lalu melihat apakah itu terbukti benar atau tidak. Einstein sering menggunakan hipotesis untuk dapat ia buktikan benar atau tidak.
- Pemikiran Analisis. Seorang jenius akan bekerja memecahkan masalah atau mencari ide dengan teratur atau perlahan-lahan, hati-hati atau menyeluruh, dan juga dengan kreatif. Meskipun seorang jenius mencapai tingkatan atau dimensi baru melalui langkah-langkah kreatif, masih ada kebutuhan untuk mengerti dan menerapkannya agar tidak menjadi omong kosong belaka. Terobosan-terobosan jarang tercapai dari sumber prinsip atau aturan, tapi tetap diperlukan bukti dari sebuah konsep yang baru.
- Pemikiran Observatif. Seorang jenius mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi,kepekaan yang tinggi dari hal-hal apa saja yang sedang terjadi, dan mencari pola-pola seperti layaknya seorang ahli forensik atau detektif. Beberapa kesimpulan terbaik berasal dari observasi, seperti seorang ahi antropologi yang mengamati dan memikirkan apa yang sedang terjadi.
- Pemikiran Ganda. Seorang jenius dapat berpikir secara paralel, mentoleransi kerancuan, menyatukan hal-hal yang berlawanan dan menghubungkan hal-hal yang tidak saling terhubung sebelumnya. Solusi baru seringkali penuh dengan kontradiksi, entah dengan aturan yang ada, atau di dalamnya sendiri. Menurut Scott Fitzgerald, pemikiran yang unggul adalah "kemampuan untuk memegang dua ide yang saling bertentangan pada saat yang bersamaan". Leonardo da Vinci mengkombinasikan suara bel dengan gelombang yang terjadi pada saat batu jatuh ke dalam air, membawanya pada kesimpulan bahwa suara menjelajah sebagai gelombang.
- Pemikiran Holistik. Seorang jenius dapat menerima perspektif yang lebih luas, untuk melihat masalah holistik sesuai dengan konteks lingkungannya dan menyatukan kembali bagian-bagiannya. Einstein menyatukan atrbut-atribut yang luas seperti energi, massa dan kecepatan cahaya. Seorang jenius "dapat melihat apa yang dilihat oleh orang lain, tetapi mempunyai pikiran yang belum pernah terpikir oleh orang lain".
- Pemikiran Volume. Seorang jenius mencari lebih banyak solusi daripada hanya satu, membangun atau memberkan tantangan satu sama lain, dan secara terus-menerus mencari solusi yang lebih sempurna lagi. Mozart menulis 600 buah musik dan Bach menulis satu setiap minggu, walaupun ia sedang sakit. Einstein menerbitkan 148 tulisan, walaupun ia terkenal dengan karyanya yang pertama-tama.
- Pemikiran Pragmatis. Seorang jenius mengenali ide-ide dan solusi-solusi yang jarang digunakan pada konsep, bahwa teori atau konsep haruslah dibuat menjadi nyata, harus praktis dan berguna. Seorang jenius terus-menerus berpikir, menjelajah, berinovasi dan menemukan. Tetapi seorang jenius hanya bisa menjadi jenius apabila pemikirannya dapat diaplikasikan pada aksi nyata, dan dapat menambah value dengan cara tertentu.
- Pemikiran Visual. Seorang jenius mampu untuk mengekspresikan ide-idenya dengan lebih jelas, biasanya melalui visual dengan menggunakan diagram-diagram dan analogi, untuk dapat mengerti akan kerumitan yang ada dalam cara yang lebih komprehensif. Ledakan kreativitas yang terjadi pada jaman Renaissance ditandai dengan banyaknya lukisan dan diagram, seiring dengan Galileo dan Leonardo da Vinci yang mengilustrasikanide-ide revolusionernya melalui grafis. Cara ini dapat menangkap imajinasi dari banyak orang daripada dengan menggunakan kata-kata atau angka-angka.
- Pemikiran Tanpa Keraguan. Seorang jenius harus mempunyai keyakinan didalam dirinya, dan kepercayaan diri untuk mendukung penuh apa yang mereka yakini, sementara orang lain akan memberikan tantangan pada mereka. Dari Galileo dan Leonargo, sampai kepada Einstein dan Picasso, seorang jenius membutuhkan kekuatan di dalam dirinya yang berupa keyakinan untuk tetap bertahan dengan ide-ide yang radikal dan aksi-aksi yang diluar kebiasaan dan menantang status quo. Kita lebih suka dengan kestabilan, keamanan,dengan apa yang kita ketahui daripada yang tidak kita ketahui. Seorang jenius seringkali harus mencapai lebih dari hari ini.
Itulah beberapa tanda atau ciri orang jenius yang saya dapat. Tanda /ciri jenius juga bisa dilihat pada anak-anak kecil. Tanda-tanda bakat anak jenius meliputi saraf otak yang lebih terdepan, memiliki kemampuan lisan dan membaca yang baik, daya tangkap cepat, serta bisa memberikan alasan atas apa yang telah dilakukannya. Contohnya seorang anak mendengar sesuatu yang dikatakan orang tuanya secara cepat, dan dalam beberapa bulan kemudian dia bisa menceritakannya kembali. Kemampuan menguasai banyak bahasa juga merupakan salah satu tanda orang jenius.
Nah, bagaimana dengan anda? apakah termasuk manusia jenius? Jika anda tidak ada dalam tanda-tanda yang disebutkan diatas, jangan berkecil hati dulu. Ingat kataThomas Alva Edison ,"Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras". So, let us work hard!!!